CATATANKU ERICKTJONG adalah blog yang berisi tentang catatan reflektif spiritual dan catatan-catatan kritis mengenai berbagai-bagai pokok persoalan.
Sabtu, 31 Maret 2018
MENJADI GEREJA YANG DIPENUHI ROH KUDUS
Momentum natal berdasarkan kalender gerejawi telah berlalu. Maka sekarang paskah pun datanglah. Dan di momentum paskah ini kiranya kita dapat benar-benar memaknai dan mengalami akan kebangkitan Kristus. Pun karena kebangkitan Kristus harus disertai juga dengan kebangkitan kita. Salah satu bukti dari kebangkitan kita adalah pada saat kita menjadi gereja yang dipenuhi Roh Kudus. Apa dan bagaimana menjadi gereja yang dipenuhi Roh Kudus? Kita akan membahasnya dalam artikel kali ini.
DIPENUHI ROH KUDUS: APA DAN BAGAIMANA?
Apa yang sesungguhnya kita pahami dengan ungkapan dipenuhi Roh Kudus? Apakah dipenuhi Roh Kudus senantiasa ditandai dengan kemampuan berbahasa Roh dan atau berbahasa lidah? Maka jawabnya tidak.Karena bahasa Roh dan atau bahasa lidah menurut Alkitab niscaya menjadi tanda dan bukti, khususnya bagi mereka yang belum percaya (1 Korintus 14:22). Berbeda halnya dengan karunia untuk bernubuat yang menjadi tanda untuk orang yang beriman. Jadi dengan demikian kemampuan berbahasa Roh dan atau berbahasa lidah bukanlah satu-satunya tolak ukur dari pengertian dan pemahaman kita tentang dipenuhi Roh Kudus. Terlebih karena kita sadari bersama juga bahwa berbahasa Roh dan atau berbahasa lidah adalah merupakan karunia yang tidak bisa dipelajari. Jadi dengan demikian apa dan bagaimana tolak ukur yang sesungguhnya tentang dipenuhi Roh Kudus menurut Alkitab?
Alkitab berkata bahwa Yesus menjanjikan penghibur (lihat Yohanes 14:15-31). Secara spesifik dalam ayat yang ke-16 dan ke-17 diungkapkan: “Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak menerima Dia sebab dunia tidak melihat Dia dan dunia tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” Jadi jelas bahwa setiap orang percaya akan menerima Roh Kudus dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Terlebih bagi kita yang telah memberi diri dibaptis, karena dengan demikian kita telah dimeteraikan, dimana kita ada dalam satu baptisan, satu iman dan satu Tuhan. Oleh karena itu kita pun tidak bisa meremehkan makna baptisan air yang kerap kali dilaksanakan oleh gereja selain juga adanya baptisan Roh. Karena Yesus Kristus sendiri pun dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan sebagai tanda bahwa Ia mengawali karya-Nya di tengah dunia. Dan segera setelah Yesus keluar dari air waktu itu, langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari Sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Kita dapat melihatnya di Injil Matius pasal ke-3 ayatnya yang ke-16 dan ke-17. Bandingkan juga Kisah Para Rasul 8:16-17. Dalam ayat tersebut diungkapkan: “Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun diantara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya (Petrus dan Yohanes) menumpangkan tangan ke atas mereka (orang-orang Samaria itu), lalu mereka menerima Roh Kudus.” Jadi jelas bahwa baptisan air dan baptisan Roh memiliki nilai yang sama pentingnya bagi kita sebagai gereja. Dan keduanya berlangsung secara konsisten dan sinambung. Jadi baptisan adalah satu syarat untuk menerima Roh Kudus-Nya.
Dan untuk setiap kita yang telah menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kita, maka kita akan menjadi saksi-Nya dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan bahkan sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8). Bandingkan juga Kisah Para Rasul 2:1-13. Dalam ayat ini diungkapkan bagaimana para rasul berbicara dengan bahasa-bahasa yang dapat dimengerti oleh orang-orang yang mendengarnya (bahasa mereka sendiri). Diantaranya ada bahasa orang Partia, Media, Elam, Penduduk Mesopotamia dan sebagainya. Itu semua dapat terjadi karena turunnya lidah-lidah api yang menghinggapi para rasul itu, sehingga mereka yang tadinya takut dan bersembunyi pasca penyaliban dan kematian Yesus Kristus, kemudian menjadi orang-orang yang berani keluar dari persembunyian untuk memberitakan serta mempersaksikan Kristus yang bangkit dan terangkat ke Sorga. Peristiwa itulah yang kita kenal dengan peristiwa Pentakosta. Dan memang Roh yang kita terima dari Tuhan itu tidak sama dengan Roh yang diberikan oleh dunia ini. Roh Kudus adalah Roh damai sejahtera. Sebagaimana janji Tuhan Yesus sendiri: “Damai sejahtera-Ku Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu…” Ya saudara! Roh Kudus adalah Roh damai sejahtera.
Jadi dengan demikian, gereja yang dipenuhi Roh Kudus dicirikan melalui baptisannya, kuasa dan kebenarannya, karena Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, keberaniannya untuk menjadi saksi Kristus, dan juga damai sejahtera yang nampak dalam kehidupan gereja itu sendiri.
Menutup artikel ini, patutlah kita bertanya dan berefleksi ke dalam diri kita sendiri sebagai gereja: apakah kita sudah menjadi gereja yang dipenuhi Roh Kudus? Jika ya, mari kita teruskan perjuangan kita di dalam Kristus dan bersama Kristus. Jika belum, marilah kita upayakan lebih dan lebih lagi perjuangan kita di dalam Kristus sehingga kita dapat benar-benar mengalami menjadi gereja yang dipenuhi Roh Kudus. Selamat paskah untuk kita sekalian. Tuhan memberkati. Amin.
Jumat, 30 Maret 2018
TATKALA IA BERKATA SUDAH SELESAI (Yohanes 19:28-30).
Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, berdasarkan bagian bacaan kita saat ini saya mengajak kita sekalian untuk merenungkan sebuah tema yaitu: Tatkala Ia berkata sudah selesai.
Saudara-saudara, ketika saya merenungkan tema ini saya teringat ketika saya sekolah dulu. Terutama ketika ulangan berlangsung. Acap kali ketika waktu habis guru akan berkata: “Selesai/tidak selesai kumpulkan.” Berbeda halnya dengan Yesus Kristus Sang Mesias. Ketika Ia berkata sudah selesai maka memang tugas-Nya untuk berada di tengah umat manusia, dan juga untuk menebus dosa manusia sampai mati di atas kayu salib benar-benar sudah selesai. Dan waktunya telah tiba bagi-Nya untuk menyerahkan nyawa-Nya dan masuk ke dalam dunia orang mati. Namun di dalam dunia orang mati pun Alkitab katakan bahwa Yesus tidak tinggal diam. Ia juga memberitakan berita keselamatan di sana bagi roh-roh yang ada dalam penjara. Yaitu mereka yang pada zaman Nuh tidak taat kepada Allah (lihat 1 Petrus 3:19-20; bdk juga 1 Petrus 4:6). Sehingga tidak salah kalau dikatakan bahwa keselamatan adalah untuk semua orang terutama orang percaya. Dengan demikian bagi setiap kita yang percaya kepada-Nya pasca kebangkitan-Nya tidak perlu lagi turun ke dalam dunia orang mati, melainkan kita akan menerima anugerah dari janji keselamatan Allah di dalam Kristus, yaitu berupa keselamatan dan hidup kekal (lihat Yohanes 3:16). Sehingga dimana Dia berada, kita pun akan ada di sana. Sorga dijanjikan-Nya bagi setiap kita yang percaya dan setia kepada-Nya. Sehingga tidak salah kalau Tuhan mau kita setia kepada-Nya sampai akhir hidup kita. Baiklah kita setia dalam iman, pengharapan dan kasih kita kepada-Nya, karena kita diselamatkan oleh karena iman. Pun kita tetap setia juga di dalam hidup, pelayanan dan ibadah kita kepada-Nya senantiasa karena itu yang Tuhan mau untuk kita lakukan.
Mari senantiasa kita belajar untuk setia. Sampai Ia sendiri berkata bahwa waktu kita sudah selesai. Dan kita sudah mencapai garis akhir serta telah memenangkan pertandingan yang baik. Selamat Jumat Agung. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
Minggu, 04 Maret 2018
SEBAB ALLAH MENYERTAI KAMI (Yesaya 8:9-10)
Saudara-saudara, saya pernah membuat sebuah foto editan bersama Presiden Jokowi. Lokasinya saya ambil ketika saya sedang berfoto di sebuah restoran di Jakarta. Lalu saya coba membayangkan saudara. Kalau benar saat itu saya real sedang berada bersama Presiden Jokowi di restoran tersebut, maka pasti semua mata memandang ke arah kami. Dan paling tidak saya akan merasa menjadi orang yang superior saat itu karena saya berada bersama orang nomor satu di negeri ini. Dan saya juga akan merasa menjadi orang yang paling aman saat itu dengan pengawalan paspampres yang ada. Walaupun memang tidak bisa kita pungkiri bahwa kemalangan dan kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Tapi paling tidak ketika saya sedang berada bersama dengan beliau maka perasaan itulah yang saya alami. Dan mungkin kita juga yang berada di tempat ini ketika mengalami hal yang sama. Itu bisa terjadi karena apa saudara? Karena kita sadar benar bahwa kita sedang berada bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Terlebih sebagai orang percaya kita bisa sadar benar “Sebab Allah Menyertai Kami.” Itulah tema kita saat ini saudara berdasarkan pada bagian bacaan kita yang terambil dari Yesaya 8:9-10. Ya saudara. Pertanyaannya siapakah kami yang dimaksud di sini? Kami yang dimaksud di sini adalah setiap kita yang percaya kepada-Nya. Percaya bukan sekedar percaya. Percaya juga berarti kita mau mempercayakan diri dan hidup kita sepenuhnya ke dalam tangan-Nya. Sehinga dengan sepenuh iman kita bisa berkata:Ku di tangan-Mu, ku di hati-Mu. Di pikiran-Mu, di rencana-Mu. Tak pernah ku sendirii dan tak pernah ku ditinggalkan. Ya saudara. Orang-orang seperti inilah yang dikatakan sebagai orang-orang yang percaya sepenuh kepada Tuhan. Tidak suam-suam kuku. Dan kepada orang-orang seperti inilah Allah menyatakan penyertaan-Nya yang sempurna. Demikian pun tentunya kepada kita sekalian yang hadir di tempatini saat ini. Karena kita adalah orang-orang yang mau terus dibentuk dan disempurnakan Tuhan. Ada amin saudara?
Ya saudara. Sebab Allah menyertai kita, maka setiap rancangan orang fasik terhadap kita akan gagal juga. Sehingga orang fasik harus berpikir dua-tiga kali untuk menyerang dan memperdaya orang benar. Karena kita adalah orang-orang yang telah dibenarkan Tuhan dan harganya telah lunas dibayar oleh Dia sebagai Sang Juruselamat dan penebus kita. Jadi sesungguhnya kita adalah milik kepunyaan-Nya. Dan sebagai milik kepunyaan-Nya Dia berjanji akan menyertai kita sampai kepada akhir zaman. Pun sampai kita memperoleh mahkota kemenangan di dalam Tuhan. Yang setuju katakan amin.
Saudara-saudara, Alkitab jelas berkata: Kemalangan orang benar banyak. Tapi Tuhan melepaskan mereka dari semuanya itu. Ya saudara. Tiap orang percaya di dalam hidup ini pasti menghadapi masalah. Sama seperti apa yang dihadapi oleh orang-orang di sekitar kita. Ada masalah resesi ekonomi dalam keluarga, ada masalah dalam pendidikan dan pekerjaan, dan sebagainya. Bahkan di dalam pelayanan pun kita akan menemui yang namanya masalah. Tapi satu hal yang kita percaya bahwa segala perkara dapat kita tanggung di dalam Dia yang memberi kelegaan kepadaku. Bersama Dia kita cakap menanggung segala perkara. Bahkan ketika kita terjatuh maka Dia tidak akan membiarkan kita sampai tergeletak. Sebab Tuhan menopang tangan kita saudara. Sebuah bukti nyata bahwa Allah menyertai kita sampai kepada akhir zaman. Sebuah bukti nyata sebab Allah menyertai kami yang tidak lain adalah kita.
Kalau demikian masihkah kita menjadi takut dan kuatir? Rasa takut dan kuatir itu manusiawi dan pasti akan selalu ada di dalam diri kita. Tetapi yang Tuhan mau untuk kita lakukan adalah ketika kita takut dan kutir, maka kita datang kepada Tuhan. Karena Dia berkata: Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Maka Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu. Ketika kita takut dan kuatir, ingatlah selalu bahwa Tuhan pasti sanggup meredakan badai masalah dan persoalan hidup kita. Sama seperti ketika Tuhan mampu meredakan angin ribut di danau Galilea. Percayalah dengan iman bahwa iman sebesar biji sesawi pun mampu memindahkan gunung.
Dengan demikian mari kita katakan pada setiap masalah kita bahwa kita punya Tuhan yang jauh lebih besar dari setiap masalah yang ada. Kita punya Tuhan yang akan selalu menolong kita. Dan kita punya Tuhan yang akan selalu menyertai kita sampai kepada akhir zaman. Tuhan beserta kita. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
Penutup:
Arti kehadiran-Mu
Jalan-Mu tak terselami, oleh setiap hati kami
Namun satu hal kupercaya, ada rencana yang indah
Tiada terduga kasih-Mu, heran dan besar bagiku
Arti kehadiran-Mu slalu, nyata di dalam hidupku
Ref.
Penyertaan-Mu sempurna, rancangan-Mu penuh damai
Aman dan sejahtera walau di tengah badai
Inginku slalu bersama rasakan keindahan
Arti kehadiran-Mu Tuhan.
Langganan:
Postingan (Atom)