Saudara-saudara, momentum
peringatan dan perayaan Paskah kita kali ini sungguh-sungguh merupakan momentum
yang istimewa karena berlangsung berdekatan dengan momentum nasional Bangsa
Indonesia yaitu pemilu. Dan kalau berbicara pemilu khususnya dalam pemilu tahun
2014 ini, dimana ada beragam partai yang meramaikan jalannya pemilu, termasuk
salah satu partai yang benar-benar baru. Supaya jelas bagi kita saya sebut saja
namanya “Partai NasDem.” Ketika saya menyebut nama partai ini saya sama sekali
tidak bermaksud untuk mengajak saudara-saudara berpolitik praktis. Namun sekali
lagi tujuannya hanyalah supaya jelas bagi kita. Karena saya adalah salah
seorang yang sangat setuju dan mendukung penuh pandangan bahwa seorang hamba
Tuhan tidak boleh berpolitik praktis. Apalagi melalui mimbar yang kudus.
Sehingga kalau seorang hamba Tuhan mau berpolitik praktis maka ia harus
memilih: tetap menjadi hamba Tuhan atau terjun seratus persen ke dunia politik
dan melepaskan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan yang dipanggil Tuhan
melalui jabatan khusus gerejawi. Memang hidup ini adalah pilihan. Dan sebagai
orang percaya maka tiap pilihan hidup kita harus dipertanggungjawabkan terutama
di hadapan Tuhan.
Saudara-saudara, saya memang
tidak ingin mengajak saudara-saudara berpolitik praktis. Tapi saya hanya ingin
menunjukkan berkaitan dengan tema kita saat ini “Bangkit Dengan Hidup Yang
Baru” bahwa ada hal menarik dari kehadiran partai NasDem ini, yaitu ketika
partai ini mengusung slogan “restorasi baru untuk Indonesia.” Melalui kehadiran
partai inilah maka dalam pemilu kali ini kita menjadi akrab dengan satu istilah yaitu restorasi. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia arti kata restorasi adalah sebuah aktivitas pemulihan
dan atau memulihkan dalam kalimat aktif. Dengan ungkapan yang lain arti kata
restorasi diartikan juga sebagai pengembalian ke keadaan semula atau pemugaran.
Tentu kita dapat membayangkan bersama-sama apa tujuan pemulihan itu dilakukan.
Dapat kita bayangkan kalau kita melakukan pemugaran terhadap rumah tinggal
kita, maka tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah supaya kondisi atau
keadaan rumah menjadi lebih baik sehingga orang yang tinggal di dalam rumah tersebut
pada akhirnya men galami kegairahan hidup yang baru atau diperbaharui seiring
dengan peremajaan rumahnya tersebut. Dan kalau kita bicara gairah maka tidak
lepas dari kata bangkit atau kebangkitan, karena gairah itulah yang menjadi
motor penggerak munculnya kebangkitan hidup tiap-tiap orang tanpa terkecuali.
Saudara-saudara, dalam momentum
peringatan dan perayaan Paskah maka kita memperingati kebangkitan Kristus.
Bahkan dalam Paskah di masa-masa kita sekarang ini kita tidak lagi menantikan
DIA yang akan bangkit karena DIA sudah bangkit dan sudah naik ke Sorga duduk di
sebelah kanan Allah BAPA. Dia sudah menjadi Kristus Victor. Kristus yang menang
atas dosa dan maut. Dan kemenangan-Nya memberikan kepada tiap-tiap insan
manusia khususnya orang percaya sebuah gairah hidup yang baru di dalam Kristus
dan bersama dengan Kristus. Karena kita yang dahulu adalah seteru Allah, tapi
kini telah diperdamaikan dan dipersatukan dengan DIA melalui anugerah karya
penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus Tuhan kita.
Yang menjadi pertanyaan dan
reflesi untuk kita bersama adalah apakah dengan jaminan keselamatan dan gairah
hidup yang baru yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, kita sudah
sungguh-sungguh mengalami kebangkitan dengan hidup yang baru di dalam Kristus
dan bersama dengan Kristus? Atau dengan bahasa Alkitabiah Tuhan ingin bertanya
kepada kita saat ini: Apakah kita sudah benar-benar lahir baru, yaitu
dilahirkan kembali menurut Roh dan bukan menurut daging? Apakah kita sudah
benar-benar menjalankan fungsi dan peran kita sebagai garam dan terang dunia,
dan menghasilkan terang di tengah kegelapan dunia yang berlandaskan kepada
terang Kristus yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita? Mungkin ada yang
menjawab “sudah pak.” Ketika jawaban itu dilontarkan dengan dasar iman, pengharapan
dan kasih kita kepada Kristus maka saya akan menjawab: “Baik sekali. Mari
lanjutkan.” Tapi mungkin diantara kita ada yang menjawab “Masih terlalu sulit
pak, karena saya masih manusia biasa yang masih hidup di dalam dunia. Masih
terlalu banyak godaan yang menggoda saya untuk tidak menjalankan kehidupan
keberimanan saya dengan baik dan benar, sehingga masih sulit bagi saya untuk
benar-benar lahir baru dan bangkit dengan hidup yang baru.” Bagi tiap-tiap
orang yang belum mampu benar-benar mengalami lahir baru dan juga bagi kita
sekalian yang bersama-sama merayakan dan memperingati Paskah saat ini, maka
diberitakan bagi kita sekalian bahwa peristiwa Paskah dimana Kristus mati dan
bangkit sebagai tanda bahwa Kristus telah menang atas dosa dan maut dan telah
menebus dosa umat manusia terutama orang percaya adalah merupakan bukti kasih
karunia dan anugerah Allah yang begitu besar kepada tiap umat manusia, terlebih
kepada kita orang-orang percaya. Dalam 2 Korintus 4:6 diungkapkan tentang
Firman Allah yang menyatakan bahwa dari dalam gelap akan terbit terang! Ia juga
yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh
terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Nyata benar di sini sebuah fakta bahwa karena dosa maka semua manusia tanpa
terkecuali telah hidup di dalam kegelapan. Dan tidak ada satu manusia pun di
muka bumi ini yang mampu membebaskan dirinya sendiri dan atau sesamanya dari
dalam kegelapan tersebut terkecuali adanya juru penolong yang tidak berdosa dan
tidak berasal dari kegelapan melainkan yang berasal dari terang dan yang adalah
terang itu sendiri yang mampu membebaskan manusia dari dalam kegelapan dan
bahkan menjadikan umat pilihan-Nya sebagai anak-anak terang dan bukan lagi
anak-anak kegelapan. Figur itu tidak lain dan tidak bukan adalah Allah sendiri.
Ia yang telah berinisiatif untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dengan
menjadi sama dengan manusia dan mengambil rupa seorang hamba. Bahkan Ia yang
telah rela mati disalib untuk menjadi domba penebusan yang kudus yang telah
menanggung seluruh dosa manusia. Oleh karena itu pesan dan perintah Firman
Tuhan sangatlah jelas. Kepada setiap kita yang telah diampuni dosanya,
janganlah kita hidup di dalam dosa lagi. Janganlah kita menjadi hamba dosa
melainkan hamba kebenaran. Alkitab juga dengan tegas berkata bahwa sebagai
orang-orang yang sudah dipilih dan ditetapkan Tuhan sebagai orang percaya dan
sebagai anak-anak terang, maka terang tidak bisa lagi bersatu dengan gelap.
Karena sebagai anak-anak terang maka kita adalah bagian dari imamat rajani,
bangsa yang kudus, umat pilihan Allah. Perhatikan kata kudus yang berasal dari
akar kata Qadosy yang berarti dipisahkan dari yang lain dalam pengertian
dikhususkan dan ditentukan Tuhan sebagai warga kerajaan Allah. Oleh karena itu
sebagai orang percaya kita yakin bahwa kita adalah bagian dari warga Kerajaan
Allah yang ditempatkan Tuhan di tengah dunia ini untuk menjadi perpanjangan
tangan dan mulut Allah. Menyatakan kasih dan berita keselamatan dari Allah
terutama kepada mereka yang belum percaya supaya menjadi percaya. Dalam
ungkapan yang lain kita harus membawa jiwa-jiwa yang belum terselamatkan ke
hadapan Allah supaya mereka menjadi selamat sebagaimana kita juga telah
diselamatkan. Ketika Tuhan telah membukakan kepada kita sekalian kebenaran
injil-Nya melalui pemberitaan para rasul dan para imam, maka kita perlu
memberitakan juga berita kebenaran itu kepada orang-orang yang belum percaya.
Dalam gambaran 2 Korintus 4:4 diungkapkan bahwa orang yang belum percaya adalah
orang-orang yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka
tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran
Allah. Saudara-saudara, tugas menjadi pengabar injil ini bukan hanya ditujukan
kepada pendeta dan evangelis serta pejabat gerejawi lainnya. Tetapi tugas ini
diberikan secara holistik kepada kita sekalian sebagai orang percaya. Namun
dalam menjalankan tugas ini bukanlah sesuatu yang ringan. Bahkan Rasul Paulus
saja saudara-saudara dengan tegas menyatakan bahwa kami menolak segala
perbuatan tersembunyi yang memalukan. Kami tidak berlaku licik dan tidak
memalsukan Firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan
demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di
hadapan Allah. Saudara-saudara, ketika kita melihat fakta di sekitar kita
bahkan di dalam kehidupan bergereja dan iman Kristen sekalipun, bukankah masih
banyak orang-orang Kristen yang masih terjebak oleh berbagai godaan dunia dan
terjebak juga dengan ilah zaman ini? Ketika dalam hidup Kristen harus memilih
antara Tuhan dan mamon, bukankah masih banyak orang Kristen juga yang lebih
memilih mamon bahkan menghambakan dirinya kepada dua tuan, yaitu kepada Tuhan
dan kepada mamon. Menjalankan hidup beriman Kristen memerlukan ketegasan
saudara-saudara. Tuhan tidak menginginkan kita menjadi orang-orang beriman yang
suam-suam kuku. Kita perlu tegas
memilih. Dan tentunya Alkitab mengajarkan dan mengarahkan kita untuk memilih
Tuhan dan bukan mamon, sehingga kita tidak harus menjadi seperti orang kaya
yang bodoh, dimana ia mengumpulkan hartanya dalam lumbungnya dan berkata
“Jiwaku, ada padamu banyak barang tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya.
Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah.” Demikian juga
ketika Firman Tuhan mengingatkan kita supaya berhati-hati terhadap para
penyesat dan upaya penyesatan. Itu berarti penyesatan memang ada. Tetapi Tuhan
berkata celakalah orang yang mengadakan penyesatan (Lukas 17:1). Oleh karena
itu berhati-hatilah terhadap penyesatan. Pun jagailah diri dan hidup kita
supaya tidak menjadi batu sandungan dan tetap bisa menjadi kesaksian demi
kemuliaan nama Tuhan. Untuk mencapai kesempurnaan yang ideal berdasarkan
kebenaran Firman Tuhan yang hakiki itu saudara-saudara diperlukan perjuangan.
Sebagaimana Alkitab berkata “Kerjakanlah keselamatanmu,” maka Tuhan juga tidak
ingin kita hanya berdiam diri setelah menerima anugerah keselamatan dan
penebusan Kristus. Tuhan ingin kita mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan
gentar. Tuhan ingin kita memperjuangkan hidup kudus dan benar di hadapan Allah
dan sesama kita. Tuhan ingin kita menjaga dan memelihara keselamatan dan hidup
kekal yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita. Tuhan ingin kita
sungguh-sungguh berkomitmen menjalankan hidup baru di dalam Tuhan dan bersama
Tuhan, karena yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang. Biarlah
kiranya kebangkitan Kristus mengarahkan kita juga untuk mengalami kebangkitan
dalam menjalankan hidup yang baru bersama Tuhan dan di dalam Tuhan, sampai akan
tiba saatnya Tuhan benar-benar membangkitkan kita bersama dengan Kristus
sebagaimana tergambar dalam 2 Korintus 4:14 dan menganugerahkan kepada kita
bagian dalam kekekalan-Nya yang sejati. Saat itulah kita akan sungguh-sungguh
menjadi mempelai-mempelai Kristus. Oleh karena itu, dalam masa penantian akan
hal itu di sepanjang kehidupan kita saat ini Tuhan berpesan dalam Yesaya 60:1
“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang dan kemuliaan Tuhan
terbit atasmu. Dalam 2 Korintus 4:16 secara spesifik diungkapkan bahwa
kebangkitan yang dimaksud adalah kebangkitan manusia batiniah kita yang terus
dibaharui dari hari ke sehari. Selamat memperingati dan merayakan kebangkitan
Kristus. Selamat menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali. Selamat
mengalami kebangkitan dalam hidup kita bersama dengan Kristus. Tuhan memberkati kita sekalian.
Amin.
DARAH-MU YESUS
Ir. Niko N.
Do=C
C F C
SUKACITAKU PENUH
C F G
KUBERMAZMUR BAGI-MU
Em Am Dm G
KAR'NA KU TAHU KU T'LAH DITEBUS
C D G
OLEH CURAHAN DARAH-MU
C F C
KU MENYANYI BAGI-MU
C F G
KU MEMUJI NAMA-MU
Em Am Dm G
KAR'NA KU TAHU KU BERKEM'NANGAN
C G C G
OLEH CURAHAN DARAH-MU
REFF:
C F C
DARAH-MU YESUS SUCIKAN DAKU
C F G
DARAH-MU YESUS BEBASKANKU
C F C Am
DARAH-MU YESUS UBAHKAN DAKU
C G C
KU DIJADIKAN BARU
Catatan: Turut berdoa secara khusus untuk anak-anak Kinder Garden international di Jakarta yang menjadi korban pelecehan seksual oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Berdoa untuk pemulihan diri baik fisik, psikis dan dampak dari trauma yang ditimbulkan dari kejadian yang mereka alami (trauma hilling). Biarlah kiranya pada saatnya nanti mereka boleh benar-benar dipulihkan, mengalami kebangkitan dan kegairahan hidup kembali seperti sedia kala.