Sabtu, 19 April 2014

BANGKIT DENGAN HIDUP YANG BARU (2 KORINTUS 4:1-18; Yesaya 60:1). Nats: 2 Korintus 4:16.

                                                         
                Saudara-saudara, momentum peringatan dan perayaan Paskah kita kali ini sungguh-sungguh merupakan momentum yang istimewa karena berlangsung berdekatan dengan momentum nasional Bangsa Indonesia yaitu pemilu. Dan kalau berbicara pemilu khususnya dalam pemilu tahun 2014 ini, dimana ada beragam partai yang meramaikan jalannya pemilu, termasuk salah satu partai yang benar-benar baru. Supaya jelas bagi kita saya sebut saja namanya “Partai NasDem.” Ketika saya menyebut nama partai ini saya sama sekali tidak bermaksud untuk mengajak saudara-saudara berpolitik praktis. Namun sekali lagi tujuannya hanyalah supaya jelas bagi kita. Karena saya adalah salah seorang yang sangat setuju dan mendukung penuh pandangan bahwa seorang hamba Tuhan tidak boleh berpolitik praktis. Apalagi melalui mimbar yang kudus. Sehingga kalau seorang hamba Tuhan mau berpolitik praktis maka ia harus memilih: tetap menjadi hamba Tuhan atau terjun seratus persen ke dunia politik dan melepaskan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan yang dipanggil Tuhan melalui jabatan khusus gerejawi. Memang hidup ini adalah pilihan. Dan sebagai orang percaya maka tiap pilihan hidup kita harus dipertanggungjawabkan terutama di hadapan Tuhan.
                Saudara-saudara, saya memang tidak ingin mengajak saudara-saudara berpolitik praktis. Tapi saya hanya ingin menunjukkan berkaitan dengan tema kita saat ini “Bangkit Dengan Hidup Yang Baru” bahwa ada hal menarik dari kehadiran partai NasDem ini, yaitu ketika partai ini mengusung slogan “restorasi baru untuk Indonesia.” Melalui kehadiran partai inilah maka dalam pemilu kali ini kita menjadi akrab dengan  satu istilah yaitu restorasi. Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti kata restorasi adalah sebuah aktivitas pemulihan dan atau memulihkan dalam kalimat aktif. Dengan ungkapan yang lain arti kata restorasi diartikan juga sebagai pengembalian ke keadaan semula atau pemugaran. Tentu kita dapat membayangkan bersama-sama apa tujuan pemulihan itu dilakukan. Dapat kita bayangkan kalau kita melakukan pemugaran terhadap rumah tinggal kita, maka tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah supaya kondisi atau keadaan rumah menjadi lebih baik sehingga orang yang tinggal di dalam rumah tersebut pada akhirnya men galami kegairahan hidup yang baru atau diperbaharui seiring dengan peremajaan rumahnya tersebut. Dan kalau kita bicara gairah maka tidak lepas dari kata bangkit atau kebangkitan, karena gairah itulah yang menjadi motor penggerak munculnya kebangkitan hidup tiap-tiap orang tanpa terkecuali.
                Saudara-saudara, dalam momentum peringatan dan perayaan Paskah maka kita memperingati kebangkitan Kristus. Bahkan dalam Paskah di masa-masa kita sekarang ini kita tidak lagi menantikan DIA yang akan bangkit karena DIA sudah bangkit dan sudah naik ke Sorga duduk di sebelah kanan Allah BAPA. Dia sudah menjadi Kristus Victor. Kristus yang menang atas dosa dan maut. Dan kemenangan-Nya memberikan kepada tiap-tiap insan manusia khususnya orang percaya sebuah gairah hidup yang baru di dalam Kristus dan bersama dengan Kristus. Karena kita yang dahulu adalah seteru Allah, tapi kini telah diperdamaikan dan dipersatukan dengan DIA melalui anugerah karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus Tuhan kita.
                Yang menjadi pertanyaan dan reflesi untuk kita bersama adalah apakah dengan jaminan keselamatan dan gairah hidup yang baru yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, kita sudah sungguh-sungguh mengalami kebangkitan dengan hidup yang baru di dalam Kristus dan bersama dengan Kristus? Atau dengan bahasa Alkitabiah Tuhan ingin bertanya kepada kita saat ini: Apakah kita sudah benar-benar lahir baru, yaitu dilahirkan kembali menurut Roh dan bukan menurut daging? Apakah kita sudah benar-benar menjalankan fungsi dan peran kita sebagai garam dan terang dunia, dan menghasilkan terang di tengah kegelapan dunia yang berlandaskan kepada terang Kristus yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita? Mungkin ada yang menjawab “sudah pak.” Ketika jawaban itu dilontarkan dengan dasar iman, pengharapan dan kasih kita kepada Kristus maka saya akan menjawab: “Baik sekali. Mari lanjutkan.” Tapi mungkin diantara kita ada yang menjawab “Masih terlalu sulit pak, karena saya masih manusia biasa yang masih hidup di dalam dunia. Masih terlalu banyak godaan yang menggoda saya untuk tidak menjalankan kehidupan keberimanan saya dengan baik dan benar, sehingga masih sulit bagi saya untuk benar-benar lahir baru dan bangkit dengan hidup yang baru.” Bagi tiap-tiap orang yang belum mampu benar-benar mengalami lahir baru dan juga bagi kita sekalian yang bersama-sama merayakan dan memperingati Paskah saat ini, maka diberitakan bagi kita sekalian bahwa peristiwa Paskah dimana Kristus mati dan bangkit sebagai tanda bahwa Kristus telah menang atas dosa dan maut dan telah menebus dosa umat manusia terutama orang percaya adalah merupakan bukti kasih karunia dan anugerah Allah yang begitu besar kepada tiap umat manusia, terlebih kepada kita orang-orang percaya. Dalam 2 Korintus 4:6 diungkapkan tentang Firman Allah yang menyatakan bahwa dari dalam gelap akan terbit terang! Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Nyata benar di sini sebuah fakta bahwa karena dosa maka semua manusia tanpa terkecuali telah hidup di dalam kegelapan. Dan tidak ada satu manusia pun di muka bumi ini yang mampu membebaskan dirinya sendiri dan atau sesamanya dari dalam kegelapan tersebut terkecuali adanya juru penolong yang tidak berdosa dan tidak berasal dari kegelapan melainkan yang berasal dari terang dan yang adalah terang itu sendiri yang mampu membebaskan manusia dari dalam kegelapan dan bahkan menjadikan umat pilihan-Nya sebagai anak-anak terang dan bukan lagi anak-anak kegelapan. Figur itu tidak lain dan tidak bukan adalah Allah sendiri. Ia yang telah berinisiatif untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dengan menjadi sama dengan manusia dan mengambil rupa seorang hamba. Bahkan Ia yang telah rela mati disalib untuk menjadi domba penebusan yang kudus yang telah menanggung seluruh dosa manusia. Oleh karena itu pesan dan perintah Firman Tuhan sangatlah jelas. Kepada setiap kita yang telah diampuni dosanya, janganlah kita hidup di dalam dosa lagi. Janganlah kita menjadi hamba dosa melainkan hamba kebenaran. Alkitab juga dengan tegas berkata bahwa sebagai orang-orang yang sudah dipilih dan ditetapkan Tuhan sebagai orang percaya dan sebagai anak-anak terang, maka terang tidak bisa lagi bersatu dengan gelap. Karena sebagai anak-anak terang maka kita adalah bagian dari imamat rajani, bangsa yang kudus, umat pilihan Allah. Perhatikan kata kudus yang berasal dari akar kata Qadosy yang berarti dipisahkan dari yang lain dalam pengertian dikhususkan dan ditentukan Tuhan sebagai warga kerajaan Allah. Oleh karena itu sebagai orang percaya kita yakin bahwa kita adalah bagian dari warga Kerajaan Allah yang ditempatkan Tuhan di tengah dunia ini untuk menjadi perpanjangan tangan dan mulut Allah. Menyatakan kasih dan berita keselamatan dari Allah terutama kepada mereka yang belum percaya supaya menjadi percaya. Dalam ungkapan yang lain kita harus membawa jiwa-jiwa yang belum terselamatkan ke hadapan Allah supaya mereka menjadi selamat sebagaimana kita juga telah diselamatkan. Ketika Tuhan telah membukakan kepada kita sekalian kebenaran injil-Nya melalui pemberitaan para rasul dan para imam, maka kita perlu memberitakan juga berita kebenaran itu kepada orang-orang yang belum percaya. Dalam gambaran 2 Korintus 4:4 diungkapkan bahwa orang yang belum percaya adalah orang-orang yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Saudara-saudara, tugas menjadi pengabar injil ini bukan hanya ditujukan kepada pendeta dan evangelis serta pejabat gerejawi lainnya. Tetapi tugas ini diberikan secara holistik kepada kita sekalian sebagai orang percaya. Namun dalam menjalankan tugas ini bukanlah sesuatu yang ringan. Bahkan Rasul Paulus saja saudara-saudara dengan tegas menyatakan bahwa kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan. Kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan Firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. Saudara-saudara, ketika kita melihat fakta di sekitar kita bahkan di dalam kehidupan bergereja dan iman Kristen sekalipun, bukankah masih banyak orang-orang Kristen yang masih terjebak oleh berbagai godaan dunia dan terjebak juga dengan ilah zaman ini? Ketika dalam hidup Kristen harus memilih antara Tuhan dan mamon, bukankah masih banyak orang Kristen juga yang lebih memilih mamon bahkan menghambakan dirinya kepada dua tuan, yaitu kepada Tuhan dan kepada mamon. Menjalankan hidup beriman Kristen memerlukan ketegasan saudara-saudara. Tuhan tidak menginginkan kita menjadi orang-orang beriman yang suam-suam kuku.  Kita perlu tegas memilih. Dan tentunya Alkitab mengajarkan dan mengarahkan kita untuk memilih Tuhan dan bukan mamon, sehingga kita tidak harus menjadi seperti orang kaya yang bodoh, dimana ia mengumpulkan hartanya dalam lumbungnya dan berkata “Jiwaku, ada padamu banyak barang tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah.” Demikian juga ketika Firman Tuhan mengingatkan kita supaya berhati-hati terhadap para penyesat dan upaya penyesatan. Itu berarti penyesatan memang ada. Tetapi Tuhan berkata celakalah orang yang mengadakan penyesatan (Lukas 17:1). Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap penyesatan. Pun jagailah diri dan hidup kita supaya tidak menjadi batu sandungan dan tetap bisa menjadi kesaksian demi kemuliaan nama Tuhan. Untuk mencapai kesempurnaan yang ideal berdasarkan kebenaran Firman Tuhan yang hakiki itu saudara-saudara diperlukan perjuangan. Sebagaimana Alkitab berkata “Kerjakanlah keselamatanmu,” maka Tuhan juga tidak ingin kita hanya berdiam diri setelah menerima anugerah keselamatan dan penebusan Kristus. Tuhan ingin kita mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar. Tuhan ingin kita memperjuangkan hidup kudus dan benar di hadapan Allah dan sesama kita. Tuhan ingin kita menjaga dan memelihara keselamatan dan hidup kekal yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita. Tuhan ingin kita sungguh-sungguh berkomitmen menjalankan hidup baru di dalam Tuhan dan bersama Tuhan, karena yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang. Biarlah kiranya kebangkitan Kristus mengarahkan kita juga untuk mengalami kebangkitan dalam menjalankan hidup yang baru bersama Tuhan dan di dalam Tuhan, sampai akan tiba saatnya Tuhan benar-benar membangkitkan kita bersama dengan Kristus sebagaimana tergambar dalam 2 Korintus 4:14 dan menganugerahkan kepada kita bagian dalam kekekalan-Nya yang sejati. Saat itulah kita akan sungguh-sungguh menjadi mempelai-mempelai Kristus. Oleh karena itu, dalam masa penantian akan hal itu di sepanjang kehidupan kita saat ini Tuhan berpesan dalam Yesaya 60:1 “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Dalam 2 Korintus 4:16 secara spesifik diungkapkan bahwa kebangkitan yang dimaksud adalah kebangkitan manusia batiniah kita yang terus dibaharui dari hari ke sehari. Selamat memperingati dan merayakan kebangkitan Kristus. Selamat menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali. Selamat mengalami kebangkitan dalam hidup kita bersama dengan  Kristus. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
  

DARAH-MU YESUS
Ir. Niko N.
Do=C 



 C              F         C
SUKACITAKU PENUH
 C                        F       G
KUBERMAZMUR BAGI-MU
             Em    Am               Dm     G
KAR'NA KU TAHU KU T'LAH DITEBUS
    C          D                     G
OLEH CURAHAN DARAH-MU

 C                     F        C
KU MENYANYI BAGI-MU
 C                 F        G
KU MEMUJI NAMA-MU
             Em    Am              Dm            G
KAR'NA KU TAHU KU BERKEM'NANGAN
    C          G                     C   G
OLEH CURAHAN DARAH-MU

REFF:
 C                      F             C
DARAH-MU YESUS SUCIKAN DAKU
 C                      F                      G
DARAH-MU YESUS BEBASKANKU
 C                      F              C        Am
DARAH-MU YESUS UBAHKAN DAKU
      C         G         C
KU DIJADIKAN BARU 



Catatan: Turut berdoa secara khusus untuk anak-anak Kinder Garden international di Jakarta yang menjadi korban pelecehan seksual oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Berdoa untuk pemulihan diri baik fisik, psikis dan dampak dari trauma yang ditimbulkan dari kejadian yang mereka alami (trauma hilling). Biarlah kiranya pada saatnya nanti mereka boleh benar-benar dipulihkan, mengalami kebangkitan dan kegairahan hidup kembali seperti sedia kala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar