CATATANKU ERICKTJONG adalah blog yang berisi tentang catatan reflektif spiritual dan catatan-catatan kritis mengenai berbagai-bagai pokok persoalan.
Sabtu, 04 April 2015
REALITA ITU FAKTA, BUKAN OMONG KOSONG BELAKA!
Pembaca yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, sadar atau tidak sadar dunia modern tempat dimana kita ada dan hidup saat ini telah membawa kita untuk acap kali hidup di dalam dua dunia, yaitu dunia maya dan dunia nyata. Yang seringkali disebut sebagai dunia maya tidak lain dan tidak bukan adalah dunia internet dan sosial media. Dan yang disebut sebagai dunia nyata tentu saja kehidupan nyata atau keseharian kita.
Meskipun perkembangan dunia modern saat ini telah mengkondisikan kita untuk hidup di antara dua dunia sebagaimana tersebutkan di atas, namun tentunya setiap kita akan setuju dengan statement bahwa realita itu fakta, bukan omong kosong belaka. Ya, itu adalah pemahaman umum manusia dimana setiap orang tanpa terkecuali pasti akan sepakat atas kebenaran itu. Itu adalah kebenaran yang berlaku umum dan bersifat universal. Sebut saja contoh kasus calon tunggal kapolri yang diusulkan Presiden Jokowi dan telah lolos uji kelayakan di DPR belum lama ini. Tanpa perlu saya sebutkan siapa namanya, tentu kita ketahui bersama bahwa saat ini yang bersangkutan sedang mengalami gugatan hukum di KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal itulah yang membuat Presiden Jokowi kemudian menunda pelantikannya sebagai kapolri yang baru dan mengangkat wakapolri sebagai PLT Kapolri.
Terlepas dari berbagai argumen para ahli dan masyarakat tentang rangkaian peristiwa politik ini, ada satu hal yang menarik untuk kita cermati bersama. Yaitu bahwa ketika KPK sudah berani menetapkan status hukum seseorang sebagai tersangka maka menurut undang-undang paling tidak KPK harus sudah memiliki dua alat bukti yang kuat dan tidak terbantahkan di pengadilan. Contoh kasus ini jelas mempertegas pemahaman kita bahwa realita itu fakta, bukan omong kosong belaka.
Pertanyaan saya kemudian adalah bagaimana substansi, impartansi dan relevansi nilai pemahaman akan hal ini di dalam kehidupan kekristenan kita? Apa kata Alkitab tentang statement bahwa realita itu fakta, bukan omong kosong belaka? Dan apa keterkaitannya dengan peristiwa paskah yang merupakan peringatan tentang kematian dan kebangkitan Kristus?
Pembaca yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, tentu substansi, impartansi dan relevansinya sangatlah jelas di dalam kehidupan kekristenan kita. Terlebih karena realita hidup kita tidak pernah terlepas dari fakta kebenaran Alkitab, Firman Allah yang ya dan amin. Dengan demikian kita dapat meyakini setiap janji yang Tuhan ucapkan sebagaimana tertera di dalam Alkitab. Dengan demikian kita dapat mengerti, memahami dan bahkan mempercayai kebenaran dari rangkaian karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus yang telah diwujudnyatakan-Nya. Dengan demikian kita percaya dan yakin bahwa Yesus Kristus telah benar-benar mati dan bangkit untuk menebus dosa kita. Bahkan Dia telah naik ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi kita di sana.
Ya saudara, memang hanya Alkitab sajalah yang dapat menjadi pegangan kita sebagai orang percaya, karena Alkitab ditulis melalui perantaraan orang-orang yang diilhamkan Allah yang dipakai-Nya untuk menyatakan kepada kita dan orang-orang setelah kita akan kebenaran-Nya yang sejati. Pun karena kita sungguh-sungguh percaya bahwa Dialah Allah, Sang Firman yang telah menjadi manusia. Dialah logos itu sendiri. Dan lagi-lagi kita bisa membuktikannya melalui fakta di dalam Alkitab sebagaimana tertulis di dalam Injil Yohanes 1:1-18.
Memang, di dalam Alkitab akan banyak kita temukan kesaksian orang-orang yang hidup pada zamannya yang justru akan semakin memperkuat kebenaran Firman Tuhan yang hakiki tersebut. Kebenaran yang menyatakan bahwa Allah adalah pencipta. Dia adalah Sang Pemelihara. Kristus adalah Sang Penebus Dosa dan Juruselamat kita. Keberadaan saksi-saksi hidup yang mempersaksikan tentang kebenaran karya penyelamatan Allah sejak Perjanjian Lama sampai dengan Perjanjian Baru itu justru akan semakin mempertegas bahwa kebenaran Allah di dalam Kristus itu adalah fakta dan bukan omong kosong belaka. Hal ini sejalan dengan tradisi Yahudi tentang saksi sebagaimana tertera di dalam Kitab Bilangan 35:30 yang berbunyi: “Setiap orang yang telah membunuh seseorang haruslah dibunuh sebagai pembunuh menrut keterangan saksi-saksi, tetapi kalau hanya satu orang saksi saja tidak cukup untuk memberi keterangan terhadap seseorang dalam perkara hukuman mati.” Bahkan di dalam Injil Matius 18:19-20 dikatakan: “Dan lagi Aku berkata kepadamu: jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di Sorga. Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Jadi jelaslah betapa pentingnya urgensi keberadaan saksi-saksi tersebut untuk menguatkan kebenaran fakta Allah, dan juga kebenaran fakta tentang Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia, terutama orang-orang yang percaya kepada-Nya. Oleh karena itu janganlah menjadi tidak percaya dan sangsi. Terlebih peristiwa kematian, kebangkitan dan bahkan kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga juga disaksikan oleh banyak pasang mata sebagaimana bisa kita lihat kebenarannya di dalam Alkitab. Oleh karena itu jangan pernah sangsi bahwa Yesus memang pernah benar-benar mati. Tapi Dia juga telah benar-benar bangkit. Dan Dia pun telah naik ke Sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, yang menandakan bahwa Dia telah menyelesaikan misi Allah bagi dunia dan terutama orang percaya. Kini Dia telah menjadi Kristus Victor. Kristus yang telah menang atas dosa dan maut. Pun Kristus yang akan menjadikan hidup kita berkemenangan. Tentu ungkapan Yesus Kristus kepada Tomas yang mengatakan berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya sebagaimana tercatat di dalam Injil Yohanes 20:29 sama sekali tidak mengaburkan fakta bahwa kebenaran Paskah memang nyata. Paling tidak Tomas sendiri beserta para pengikut-Nya yang lain kala itu yang sudah membuktikannya. Ungkapan berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya ini sesungguhnya ingin menunjukkan kepada kita tentang esensi iman Kristiani dimana kita perlu percaya dulu baru mengerti. Itulah yang membedakan antara prinsip pembuktian Kristiani berdasarkan Alkitab, Firman Allah dengan prinsip pembuktian orang-orang dunia pada umumnya. Itulah yang menjadi ciri khas iman kristen kita jika dibandingkan dengan orang-orang yang berada di luar kekristenan. Ketika kita benar-benar percaya maka Tuhan sendiri yang akan turut bekerja dalam menyingkapkan kebenaran-Nya kepada kita. Dia sendiri yang akan memberikan kita hikmat yang dari atas dan bukan hikmat yang dari bumi. Dia sendiri yang akan menuntun dan memampukan kita untuk kita mengerti dan memahami misteri kematian dan kebangkitan Kristus, sehingga misteri itu tidak lagi menjadi misteri. Dan ketika Tuhan sudah memperlengkapi kita dengan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk dapat mengerti dan memahami akan kebenaran-Nya yang hakiki itu, Tuhan meminta kita untuk mau menjadi pelaku Firman dan bukan sekedar menjadi pendengar Firman semata. Tentu Dia yang akan senantiasa memampukan kita untuk menjadi pelaku Firman. Dengan demikian fakta kebenaran Kristus itu menjadi bagian yang integral dalam realitas hidup kita. Dan fakta itu bukan menjadi slogan atau omong kosong belaka. Kiranya Tuhan sendiri yang akan terus memampukan dan menyempurnakan diri dan hidup kita sebagai pelaku Firman Tuhan yang setia, dan bahkan sebagai saksi Kristus dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Selamat Paskah 2015. Tuhan memberkati kita sekalian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar