CATATANKU ERICKTJONG adalah blog yang berisi tentang catatan reflektif spiritual dan catatan-catatan kritis mengenai berbagai-bagai pokok persoalan.
Minggu, 01 November 2015
TUHAN, PERGUMULAN DAN DOA
Dimanakah Tuhan?
Mungkin banyak orang di luar sana akan bertanya: dimanakah Tuhan? Seperti apakah rupa Tuhan itu? Apakah Tuhan dapat terjangkau oleh kita manusia? Bukankah Tuhan itu adalah figur yang transenden dan imanen? Jika demikian bukankah itu berarti Tuhan tidak terlihat? Bukankah Tuhan adalah Roh atau Zat yang tidak berbentuk dan tidak berwujud?
Salahkah pertanyaan-pertanyaan ini? Jika kita lihat secara kasat mata sepertinya memang tidak salah karena memang Tuhan memiliki sifat-sifat tersebut di atas. Dia adalah Roh. Dia adalah figur yang transenden dan imanen. Itu benar. Tetapi apakah dengan demikian Tuhan sama sekali tidak bisa kita jangkau? Kalau mungkin kita berupaya menjangkau-Nya dengan usaha kita sendiri pastilah tidak akan pernah bisa. Tetapi Firman Tuhan telah nyata bagi kita bahwa Tuhanlah yang pertama-tama berinisiatif mendekatkan diri-Nya dengan kita, karena Dia tahu pasti bahwa dosa telah membuat hubungan antara Tuhan dan manusia menjadi terputus, sehingga dengan demikian gelap (dosa) tidak akan bisa bercampur dengan terang (kekudusan Tuhan). Karena dosa Adam dan Hawa maka semua manusia keturunannya menanggung dosa turunan. Bahkan Alkitab memaparkan bahwa di dalam dosa aku dikandung ibuku. Dengan demikian tidak ada satu orang pun di muka bumi ini yang tidak berdosa. Kesadaran itulah yang membuat Tuhan lebih dulu berinisiatif mendekatkan dan memperkenalkan diri-Nya kepada manusia ciptaan-Nya. Bahkan bukan hanya itu saja. Dia pun berinisiatif melaksanakan karya penebusan-Nya atas seluruh umat manusia dan terutama orang percaya agar mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).
Kini, kita telah menerma penebusan itu. Kita telah ditebus dan harga kita telah lunas dibayar. Pun Dia telah memanggil dan memilih kita untuk menjadi bagian dari kumpulan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Bahkan Dia sendiri berkata bahwa imanmu telah menyelamatkan engkau. Dengan demikian kita dituntut untuk tidak berbuat dosa lagi. Kita dituntut untuk tidak lagi menjadi hamba dosa melainkan hamba kebenaran. Yakin dan percayalah bahwa Tuhan setia kepada hamba-hamba-Nya yang setiawan. Akan tiba waktunya Dia berkata kepada hamba-Nya yang setiawan: Masuklah! Ikutlah dalam kebahagiaan Tuanmu! Pun kepada mereka yang belum percaya, maka Tuhan memang datang bukan untuk mencari orang benar melainkan orang berdosa. Dia sungguh ingin agar domba-domba-Nya yang terhilang dapat dibawa-Nya kembali kepada-Nya. Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, kau yang sesat marilah. Oleh karena itu, jangan keraskan hatimu. Mari responi panggilan Tuhan atas kita untuk kita beroleh kebahagiaan dan hidup kekal bersama-Nya.
Pun bagi setiap kita yang telah menjadi percaya, yakin dan percayalah bahwa Tuhan hanya sejauh doa. Karena Dia tinggal dan diam di dalam hati kita, sehingga kita bisa menyatakan segala keinginan dan pergumulan kita kepada-Nya dan di hadapan-Nya. Oleh karena itu teruslah bergumul dan berdoa. Jangan pernah lalai juga untuk terus berjaga-jaga agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan. Ora et labora; ora est labora. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar