Minggu, 20 Maret 2016

MATI DAN HIDUP BERSAMA DENGAN KRISTUS (KOLOSE 3:1-17)

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus Tuhan kita, sungguh berbahagia dan bersukacita ketika saat ini kita boleh berada di satu hari minggu terakhir menjelang Jumat Agung dan Paskah. Kita ketahui bersama bahwa dalam peringatan Jumat Agung kita memperingati wafatnya Tuhan Yesus Kristus. Demikian pun pada saat paskah kita memperingati dan merayakan kebangkitan-Nya dari antara orang mati yang menandakan bahwa Dia telah menang atas dosa dan maut, dan Dia pasti akan menjadikan kita sebagai umat pemenang bahkan lebih daripada pemenang. Oleh karena itu saudara, berdasarkan bagian bacaan kita saat ini saya ingin mengajak kita sekalian merenungkan sebuah tema yaitu mati dan hidup bersama dengan Kristus. Tentu tema ini menjadi sangat penting karena sesungguhnya akibat dosa maka kita semua tanpa terkecuali sudah seharusnya dan selayaknya menerima upah dosa yang adalah maut. Namun demikian karena kemurahan Tuhan dan prakarsa-Nya maka setiap kita, terutama kita yang percaya kepada-Nya, boleh beroleh anugerah keselamatan dan hidup kekal bersama dan di dalam Kristus Yesus. Dia sendiri yang adalah seratus persen Allah dan seratus persen manusia itu telah rela mengorbankan diri dan nyawa-Nya untuk menjadi kurban penebusan dosa kita yang sejati. Dan kepada setiap kita yang telah ditebus dosanya dan harganya telah lunas dibayar, maka Tuhan menginginkan agar kita mati dan hidup bersama dengan Dia. Apa maksudnya? Maksudnya adalah agar kita mematikan manusia lama kita dan mengenakan manusia baru, dimana kita telah diperbaharui oleh Kristus, karena yang lama telah berlalu dan yang baru sudah datang. Dengan mematkan manusia lama ini berarti kita sudah bukan lagi menjadi hamba dosa melainkan hamba kebenaran. Dengan kata lain kita menjadi orang-orang yang menjauhkan diri dari segala sesuatu yang mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka dan mendekatkan diri pada hal-hal yang berkenan kepada Allah. Poin-poin konkret tentang kelakuan manusia lama yang harus kita tinggalkan dapat kita lihat pada ayat ke-5 sampai dengan ayat ke-9. Disebutkan di sana mengenai segala sesuatu yang duniawi yaitu: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan seterusnya. Pun kita diminta untuk mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah lembutan dan kesabaran. Bahkan ayat yang ke-13 mengatakan: Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Lebih lanjut pada ayat yang ke-14 dikatakan: Dan atas semuanya itu, kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Pun dikatakan dalam ayat yang ke-15 sampai dengan ke-17: Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh, dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain...dan seterusnya. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah Bapa kita. Inilah kondisi ideal umat nasrani berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Inilah Firman, perintah, ajakan dan teguran yang sangat mendasar bagi pola hidup Kristen secara universal, dan terkhusus disampaikan juga bagi kita saat ini. Saya yakin dan percaya bahwa Firman ini mudah untuk dikatakan tetapi pasti sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu kita perlu terus meminta pertolongan dan penyertaan Tuhan yang akan terus menolong dan memampukan kita senantiasa untuk menaati kebenaran Firman-Nya ini. Karena hanya dalam naungan-Nyalah kita akan mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. Dengan kata lain kita akan terus-menerus dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus. Saudara-saudara, dari berbagai paparan yang sudah kita renungkan bersama sejak semula maka kita ketahui bersama bahwa untuk mengalami hidup bersama dengan Kristus dalam kekekalan-Nya, maka kita perlu mati terlebih dahulu. Yaitu mematikan keinginan-keinginan duniawi kita. Kita perlu mencari perkara yang di atas dan bukan yang di bumi. Yakin dan percayalah bahwa ketika kita lebih dahulu mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Selamat menjelang Jumat Agung dan Paskah. Mari kita bersama-sama mati dan hidup bersama dengan Kristus. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar