Kamis, 07 November 2013

KIBLAT ORANG PERCAYA (Mazmur 119:105-112)


                Saudara-saudara, ketika kita berbicara tentang kiblat maka sudah pasti kita akan mengingat saudara-saudara kita kaum muslim yang dalam setiap doanya harus mengarahkan kiblatnya ke arah ka’bah. Bahkan ada saat-saat dimana mereka dipanggil untuk menuju ke tanah suci Mekah dimana salah satu tujuan yang kerap kali mereka harapkan adalah agar dapat melihat ka’bah dan bahkan menyentuhnya. Namun pertanyaannya sekarang adalah apakah hanya mereka yang nyata-nyata punya kiblat? Bagaimana dengan kita sebagai orang nasrani? Apakah kita tidak punya kiblat? Alkitab memang menjelaskan kepada kita bahwa akan tiba saatnya bagi kita untuk tidak lagi menyembah Tuhan di gunung-gunung sebagaimana dikisahkan dalam konteks Perjanjian Lama. Oleh karena itu kita juga tidak memerlukan tanah suci dan juga kiblat fisik yang khusus dalam melaksanakan ibadah dan doa kepada Tuhan. Artinya kita dapat beribadah dengan bebas dimana pun dan kapan pun. Terlebih karena kita sudah menjadi orang-orang yang ditebus Tuhan sehingga kita boleh menjadi orang-orang yang dikuduskan Tuhan karena anugerah berdasarkan karya penyelamatan-Nya atas kita. Namun dengan demikian apakah benar bahwa kita sungguh-sungguh sudah tidak memerlukan kiblat dan tidak memiliki kiblat sama sekali? Jawabannya tidak saudara-saudara. Karena dengan karya penebusan Kristus atas diri kita melalui kelahiran, kematian, kebangkitan sampai dengan kenaikan-Nya ke Sorga, maka sesungguhnya kita yang dahulu jauh namun yang sekarang sudah menjadi dekat dengan Tuhan atas inisiatif-Nya yang mau dan rela mendekatkan diri-Nya dengan kita dan merobohkan tembok pemisah antara Tuhan yang tidak berdosa dan manusia yang berdosa; kita perlu mengarahkan diri kita kepada pribadi Tuhan, Firman dan ketetapan-ketetapan-Nya. Itulah yang sesungguhnya menjadi kiblat iman kita, sehingga kita perlu terus mengarahkan diri terhadap hal itu. Dan kita pun perlu memiliki kerelaan untuk mau dibentuk Tuhan menjadi pribadi yang dari hari ke sehari terus menjadi semakin serupa dengan Kristus. Kita perlu membuka diri, hati, pikiran bahkan keseluruhan hidup kita untuk terus diarahkan berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Sebagaimana ikrar iman percaya kita kepada Kristus bahwa kita mau terus dimampukan Tuhan untuk menjadi hamba kebenaran yang sumbernya terdapat dalam Alkitab, Firman Tuhan. Oleh karena itu kita harus terus memiliki semangat dan tekad untuk mau dengar-dengaran akan Firman Tuhan, baik dalam pergaulan pribadi kita dengan Tuhan maupun dalam persekutuan komunitas orang percaya.

                Saudara-saudara, bagian bacaan kita Mazmur 119:105-112 mengungkapkan tentang sumpah pemazmur untuk menepati janji pemazmur di hadapan Tuhan untuk senantiasa berpegang kepada Firman Tuhan dan tidak sedikit pun melupakannya. Karena bagi pemazmur Firman Tuhan adalah pelita bagi kakinya dan terang bagi jalannya. Sekalipun pemazmur berada dalam kondisi yang sangat tertindas dan penuh penderitaan pun, pemazmur tidak akan pernah akan melupakan dan bahkan meninggalkan Tuhan dengan segala Firman dan ketetapan-Nya. Ia sangat yakin bahwa Firman Tuhan adalah Firman yang menghidupkan. Bahkan sesungguhnya janji yang terkandung dalam Firman Tuhan adalah bahwa bagi orang percaya dan yang mau hidup benar sesuai teladan Kristus maka mereka akan memperoleh jaminan keselamatan dan hidup kekal bersama dengan Tuhan. Dengan kata lain mereka akan hidup sekalipun mereka sudah mati. Itulah janji Tuhan yang diyakini pemazmur sebagai janji yang ya dan amin. Begitu juga dengan kita saat ini. Sebagaimana pengalaman pemazmur bersama dengan Tuhan, maka kita pun diajak untuk meyakini dengan sepenuh iman akan kemahakuasaan Tuhan dan seluruh janji Tuhan yang sudah pasti akan ditepati-Nya. Saudara-saudara, Tuhan sudah menepati janji-Nya yang dinubuatkan oleh para nabi sejak Perjanjian Lama. Mulai dari kelahiran-Nya ke dalam dunia yang sebentar akan kita peringati dalam perayaan Natal, kematian dan kebangkitan-Nya yang menjadi tanda keberhasilan karya penebusan Kristus atas dosa dan maut bagi seluruh umat manusia dan terutama bagi kita orang-orang percaya, kenaikan-Nya ke Sorga yang menandakan bahwa Dia telah menang dan Dialah Kristus Victor. Saat ini dalam penantian kita bersama kita masih akan menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali sebagai hakim yang adil atas seluruh ciptaan. Dan ketika kita menantikannya dengan iman, maka yakinlah bahwa Tuhan pasti akan memenuhi janji-Nya itu sebagaimana telah dipersaksikan di dalam Alkitab, Firman Tuhan. Oleh karena itu marilah kita menantikan penggenapan janji Tuhan yang terakhir ini dengan penuh iman, pengharapan dan kasih kepada Tuhan. Dengan waktu dan kesempatan yang masih Tuhan berikan kepada kita untuk menjalani hidup di dunia ini, marilah kita senantiasa mempersembahkan hidup kita dan keseluruhan diri kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah karena itu adalah ibadah kita yang sejati. Dalam hidup yang masih Tuhan anugerahkan kepada kita sampai dengan saat ini marilah kita mempermuliakan Dia dengan terus menyediakan diri kita untuk mau terus dipakai oleh-Nya menjadi perpanjangan tangan, mulut dan kasih-Nya kepada sesama kita yang membutuhkan. Terutama juga untuk menjadi kesaksian bagi mereka yang belum percaya. Itulah bagian kita yang Tuhan ingin agar kita lakukan di dalam hidup kita. Dan yakinlah bahwa Tuhan akan melakukan bagian Tuhan atas kita. Termasuk memenuhi seluruh penggenapan janji-Nya sampai akhir. Kiranya Tuhan senantiasa memimpin dan memampukan kita untuk kita dapat terus mengarahkan pandangan kita dan keseluruhan hidup kita kepada Tuhan dan kepada perkara-perkara yang di atas dan bukan yang di bumi. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar