Sabtu, 24 Mei 2014

MENJADI ORANG-ORANG YANG MENCARI TUHAN SANG SUMBER HIDUP (AMOS 5:4-6)



                Saudara-saudara, saya sangat percaya bahwa sebagai orang percaya kita sungguh-sungguh hidup dalam percaya bahwa semua hari yang dijadikan Tuhan adalah baik adanya. Namun bagi saya pribadi ada sebuah keistimewaan di minggu pagi hari ini, karena hari minggu ini adalah hari minggu paskah terakhir, dimana setelah ini kita akan sama-sama memasuki masa peringatan kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga. Dan di minggu pagi hari yang istimewa ini dengan landasan bacaan Alkitab dari Amos 5:4-6 saya mengajak saudara-saudara merenungkan sebuah tema, yaitu: Menjadi Orang-Orang Yang Mencari Tuhan Sang Sumber Hidup. Kalau kita merenungkan secara seksama tema ini saudara-saudara, sangat mungkin akan muncul pertanyaan dalam benak kita: apa sebenarnya yang dimaksud dengan menjadi orang-orang yang mencari Tuhan? Bukankah Alkitab berkata: “Bukan kamu yang memilih Aku melainkan Akulah yang memilih kamu.” Dengan pernyataan Yesus Kristus ini bukankah sudah jelas bahwa inisiatifnya bukan datang dari manusia melainkan dari Tuhan sendiri? Dengan kata lain bukankah Tuhan datang ke tengah dunia ini untuk mencari kita orang-orang yang berdosa untuk diselamatkan? Tetapi kenapa tema ini justru menunjukkan sebuah kontradiktif? Kalau sekali lagi kita boleh bertanya dan mempertegas pertanyaan kita, maka pertanyaan itu akan terlontar lagi dari mulut kita: apa sesungguhnya yang dimaksud dengan menjadi orang-orang yang mencari Tuhan Sang Sumber Hidup? Dan kenapa kita harus mencari Dia setelah Dia lebih dulu mencari dan menemukan kita? Dan bahkan Dia yang telah memilih dan menetapkan kita menjadi anak-anak-Nya dan menjadi bagian dari warga Kerajaan Allah.
                Saudara-saudara, memang benar bahwa ketika kita masih berdosa dan dengan demikian kita masih menjadi seteru Allah, maka inisiatif pendamaian itu datang dari Allah, sehingga Dia mengutus Anak-Nya yang Tunggal yaitu Yesus Kristus yang adalah seratus persen Allah dan seratus persen manusia itu untuk menjalankan misi penyelamatan Allah atas umat manusia dan terutama atas orang-orang percaya. Saudara-saudara bisa perhatikan di sini bahwa misi penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus memiliki dua nilai. Yang pertama adalah nilai universalitas, dimana Allah ingin menunjukkan kasih-Nya kepada seluruh umat manusia ciptaan-Nya tanpa terkecuali. Sebagaimana juga dinyatakan di dalam kesaksian Injil Yohanes 3:16 dimana di sana dikatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini...” Saudara-saudara bisa perhatikan penekanan nilai universalitas kasih Allah dalam ungkapan “akan dunia ini.” Tapi ternyata poinnya tidak berhenti sampai di situ. Allah juga menghendaki agar orang-orang yang telah ditebus dan diselamatkan itu menjadi percaya kepada-Nya dan menjadikan Dia Tuhan atas mereka secara pribadi maupun sebagai komunitas orang percaya. Sehingga menjadi percaya memiliki nilai impartansi yang sangat tinggi. Karena mereka yang menjadi percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan akan beroleh hidup yang kekal.
                Yang menjadi persoalan dan pertanyaan kemudian adalah apakah dengan menjadi percaya kemudian sudah cukup bagi kita untuk memperoleh jaminan keselamatan dan hidup kekal? Memang Alkitab berkata bahwa kita diselamatkan karena iman. Dalam pemaparan yang lebih detail lagi kata iman mau menunjukkan tentang percaya, Dengan kata lain kita diselamatkan karena iman percaya kita kepada Tuhan. Tetapi saudara-saudara, ada satu hal yang perlu kita sadari bersama, bahwa beriman bukan hanya sebuah tindakan statis melainkan juga dinamis. Yang dimaksudkan di sini adalah kita harus berproses di dalam kehidupan keberimanan kita. Kita harus berproses bersama dengan Tuhan dan di dalam Tuhan dalam menjalani kehidupan keberimanan kita yang tentunya juga terwujud nyata di dalam kehidupan keseharian kita sebagai orang-orang yang beriman kepada Tuhan di tengah keberadaan dunia dan sekitar kita. Ada hal yang harus kita lakukan. Ada hal yang harus kita perbuat untuk menunjukkan identitas keberimanan kita sehingga iman kita bukan menjadi iman yang mati melainkan menjadi iman yang hidup. Dan untuk menjaga agar iman kita tetap hidup, dimana dengan iman percaya kita maka kita dapat terus menjadi saksi Tuhan di tengah dunia, maka kita perlu terus mencari Tuhan. Mencari Tuhan di sini artinya adalah mencari kehendak-Nya atas hidup kita dan juga peran kita di tengah sesama kita. Bertekun di dalam Firman-Nya dan juga di dalam doa sebagai nafas hidup orang percaya. Melalui ketekunan kita di dalam doa dan Firman-Nya itulah kita jadi sungguh-sungguh tahu apa yang sesungguhnya Tuhan kehendaki untuk kita lakukan di dalam hidup kita. Baik itu yang menyangkut dengan diri kita pribadi, keluarga kita, teman dan sahabat kita maupun sesama kita siapapun itu yang kita jumpai di dalam hidup ini. Melalui ketekunan kita dalam mencari Tuhan itulah kita dapat menjadi orang-orang yang sungguh-sungguh dimampukan Tuhan untuk menjalani kehidupan kita sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Melalui ketekunan kita mencari Tuhan itulah kita sungguh-sungguh diteguhkan Tuhan untuk dapat bersyukur di dalam segala keadaan hidup kita dan melihat penyertaan Tuhan nyata di dalam segala situasi kehidupan kita. Melalui ketekunan kita mencari Tuhan itulah maka Tuhan sendiri yang akan memampukan kita untuk dapat melihat nyatalah Imanuel, Tuhan beserta kita. Sekalipun Dia telah naik ke Sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa, namun penyertaan-Nya tetap sempurna senantiasa di dalam kehidupan kita. Dia yang berjanji bahwa Aku akan menyertai kamu sampai selama-lamanya. Melalui ketekunan kita mencari Tuhan maka kita sungguh-sungguh dimampukan untuk bukan hanya percaya melainkan juga merasakan dan mengalami seluruh penggenapan janji dan kasih karunia Tuhan atas hidup kita. Dengan demikian kita pun dapat bersaksi dan berbagi kepada sesama kita, terutama bagi mereka yang belum percaya kepada-Nya. Selamat menjadi para pencari Tuhan di dalam sepanjang kehidupan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Selamat menjadi orang-orang yang mau diajar untuk mengajar. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.


                                                                                                                               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar