CATATANKU ERICKTJONG adalah blog yang berisi tentang catatan reflektif spiritual dan catatan-catatan kritis mengenai berbagai-bagai pokok persoalan.
Minggu, 04 September 2016
PENTINGNYA BERMAZMUR BAGI TUHAN
“Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! (Mazmu 47:8).”
Pembaca yang budiman, pasti sekalian kita akan sepakat jika saya katakan bahwa dalam segala hal yang kita lakukan, maka sesungguhnya kita perlu tahu terlebih dahulu apa tujuannya. Sebab jika tidak, itu sama halnya dengan kita melakukan suatu kesia-siaan. Itulah sebabnya kenapa Kitab Pengkhotbah menekankan bahwa segala sesuatu sia-sia. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (lihat Pengkhotbah 3:11). Demikian juga halnya dengan bermazmur saudara. Ketika kita bersukacita mendaraskan mazmur bagi Tuhan, maka kita perlu tahu benar apa tujuan sukacita kita dan apa pentingnya bermazmur bagi Tuhan. Itulah yang menjadi sub tema dalam pokok bahasan kita kali ini.
Secara gamblang bagian bacaan kita kali ini mengungkapkan bahwa salah satu sebab pentingnya bermazmur bagi Tuhan tidak lain adalah karena Allah adalah Raja seluruh bumi. Bahkan sesungguhnya kekuasaan-Nya tidak terbatas, karena Dia adalah pemilik Surga dan bumi beserta seluruh ciptaan tanpa terkecuali. Oleh karenanya kita diminta untuk bermazmur bagi-Nya dengan nyanyian pengajaran. Kenapa demikian? Sebab Allah adalah Raja maka sudah sepantasnya kita memuji dan menyembah Dia. Terlebih karena Dia adalah Raja di atas segala raja. Dan karena apa yang kita terima dan yang telah diwariskan oleh para pendahulu dan juga diajarkan oleh para gembala kepada kita saat ini sesungguhnya berasal dari apa yang kita dengar dan apa yang diajarkan langsung oleh-Nya baik kepada para murid maupun juga kepada kita sekalian hingga saat ini melalui Alkitab, Firman Allah. Itulah arti penting mazmur sebagai bagian dari nyanyian pengajaran. Dengan demikian sesungguhnya kita tidak hanya dibangun melalui khotbah atau perenungan Firman semata melainkan juga melalui mazmur dan puji-pujian kepada Allah (bdk.dengan lagu PKJ 282), dimana judul dalam lagu pujian tersebut adalah “Tuhan Tolonglah Bangunkan Iman.” Jadi semakin jelaslah bagi kita saat ini bahwa mazmur dan puji-pujian yang kita daraskan di hadapan Tuhan juga merupakan sarana yang efektif dalam upaya membangun iman kita secara pribadi dan juga iman jemaat. Itulah sebabnya kenapa dalam liturgi ibadah kita nyanyian jemaat juga memiliki arti yang sama pentingnya dengan khotbah atau perenungan Firman. Itulah sebabnya sebuah tata liturgi yang baik adalah tata liturgi yang utuh dari awal sampai akhir, menyeluruh dan sinambung.
Tidak hanya berhenti sampai di situ saja saudara. Pentingnya bermazmur bagi Tuhan juga adalah karena segala kebaikan-Nya yang patut kita syukuri, nyatakan dan saksikan. Sebagaimana pemazmur Daud acap kali mengungkapkan dalam Alkitab: “Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Kita dapat melihatnya dalam beberapa bagian Kitab Mazmur seperti: Mazmur 107:1, Mazmur 118:1, Mazmur 106:1, dan lain-lain. Bahkan 1 Tawarikh 16:8-10 menegaskan: “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan!” Jadi jelas bagi kita bahwa kesukaan hati yang kita rasakan ketika kita mendaraskan mazmur dan pujian bagi Tuhan tidak lain adalah karena kita memiliki hati yang benar-benar mencari Tuhan dan tertuju kepada Tuhan. Untuk itu marilah kita meminta Tuhan untuk terus menyelidiki hati kita. Apakah kita benar-benar sudah menjadi orang-orang yang sungguh mengasihi dan mencintai Tuhan atau belum. Dengan demikian, ketika kita mampu menguji diri kita sendiri maka hukuman tidak menimpa kita (1 Korintus 11:31). Pun ketika kita mampu menguji diri kita sendiri maka kita dapat terus berproses dan menyediakan diri untuk diproses Tuhan sehingga dari hari kesehari kita dapat menjadi orang-orang yang semakin mencintai dan mengasihi Tuhan. Kita pun dapat menjadi orang-orang yang rela untuk terus diproses dan dibentuk Tuhan agar menjadi makin serupa Yesus Tuhan kita. Pun kita juga dapat menjadi orang-orang yang dengan rela menyediakan diri kita untuk mau dipakai-Nya menjadi pekerja di ladang-Nya, karena tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit. Sekaranglah saatnya bagi kita saudara untuk dapat benar-benar mengalami kebangunan rohani yang maksimal melalui berbagai media dan sarana yang Tuhan sediakan bagi kita, terlebih khusus melalui berbagai sarana dan media yang tersedia di gereja yang dapat mengarahkan kita menjadi lebih dekat dan semakin dekat kepada Tuhan. Dan juga yang dapat mengarahkan kita menjadi kudus sebagaimana Dia, Tuhan Allah kita kudus dan menjadi sempurna sebagaimana Dia, Tuhan Allah kita sempurna. Oleh karena itu jangan pernah sekali pun meninggalkan persekutuan ibadah. Bertekunlah dalam doa dan pengajaran rasul-rasul. Teruslah meminta kepada Tuhan agar kita memiliki hati yang bijaksana. Demikian pun agar kita memiliki hati yang mau terus memuji dan mempermuliakan nama Tuhan. Terus alami kuasa Roh Kudus di dalam hidup kita. Terus alami kuasa Allah melalui dan di dalam setiap pujian kita kepada-Nya. Mari memuji dan menyembah Dia.Marilah kita menjadi penyembah-penyembah yang benar di hadapan-Nya. Mari bermazmur bagi-Nya senantiasa. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar