CATATANKU ERICKTJONG adalah blog yang berisi tentang catatan reflektif spiritual dan catatan-catatan kritis mengenai berbagai-bagai pokok persoalan.
Selasa, 18 April 2017
KRISTUS DAN NASI: PEWUJUDNYATAAN PERTOLONGANNYA
Pengantar
Pembaca yang budiman, apa kabar? Saya yakin dan percaya bahwa kita semua akan senantiasa ada dalam lindungan dan pertolongan Tuhan yang luar biasa. Dan dengan demikian kita akan selalu dimampukan Tuhan untuk berkata bahwa keadaan dan keberadaan kita luar biasa dan dasyat di dalam Tuhan. Ya saudara, bukan tanpa alasan. Tapi karena memang Allah kita adalah Allah yang dasyat dan ajaib. Tentu setiap kita yang percaya kepada-Nya akan mengaminkannya. Oleh karena itulah kita bukan sekedar percaya melainkan juga mempercayakan diri dan hidup kita sepenuhnya hanya ke dalam tangan pemeliharaan-Nya. Ya, karena Dialah Sang Gembala Agung kita. Dan kita adalah umat gembalaan-Nya. Kita adalah milik pusaka-Nya. Dan sebagai milik-Nya, maka Dia bertanggung jawab penuh atas kita. Bahkan Dia sungguh mengasihi kita. Kasih-Nya telah Dia buktikan melalui pengorbanan-Nya untuk mati di salib atas segala dosa kita. Pun tatkala Dia bangkit dari antara orang mati sebagai bukti bahwa Dia telah menang atas dosa dan maut, sehingga kita pun dapat berkata: “Hai maut, dimanakah sengatmu?” Ya saudara, bahkan Dia pun telah naik ke Sorga dan duduk di sebelah kanan Allah yang menandakan bahwa Dia adalah Kristus Victor atau Kristus yang telah menang dan siap menjadikan kita pemenang bahkan lebih daripada pemenang. Pun Dia pergi ke rumah Bapa untuk menyediakan tempat juga bagi kita di sana. Itulah yang menjadikan kita patut beriman dan berpengharapan teguh hanya kepada-Nya. Karena Dia sungguh telah membuktikan kasih dan pertolongan-Nya atas kita dan kepada kita. Bahkan sampai saat ini dan sampai selama-lamanya (sampai Tuhan Yesus Kristus datang untuk yang kedua kali), Dia akan senantiasa memimpin, menyertai dan menolong kita. Oleh karena itu pada saat ini saya rindu mengajak kita sekalian untuk merenungkan sebuah tema yaitu: “Kristus & Nasi: Pewujudnyataan Pertolongan-Nya.” Mungkin saudara akan bertanya, apa yang saya maksud dan saya tuju dari tema ini. Mari saudara, saya akan mencoba membantu kita sekalian untuk dapat memahaminya dengan sebaik-baiknya.
Kristus Adalah Nasi
Mungkin saudara bertanya, apa yang saya maksud dengan ungkapan “Kristus adalah nasi?” Ya saudara, jawabannya tentu sangat sederhana. Karena kita tahu bersama bahwa fungsi nasi adalah untuk mengenyangkan perut kita yang sedang lapar. Maka keberadaan Kristus pun sama peran dan fungsinya seperti nasi yang mengenyangkan. Oleh karena itulah kenapa Kristus dalam Alkitab dengan jelas serta tegas mengungkapkan bahwa manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah (Matius 4:4). Jika kita mau menyesuaikan dengan budaya orang Asia khususnya Indonesia maka istilah roti di sini dapat kita ganti dan atau samakan dengan nasi, karena keduanya menggambarkan tentang makanan pokok dan utama yang fungsinya sama-sama untuk mengenyangkan. Ya saudara, dalam dunia teologi ini termasuk dalam kajian sub bidang Injil & Kebudayaan. Tentu kita ketahui bersama bahwa Injil adalah kekuatan Allah. Sehingga keberadaan Firman Tuhan pun menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi pertumbuhan iman orang percaya. Mungkin kita dapat membandingkannya dengan sebuah lagu ASM yang berkata demikian:
Baca Kitab Suci,
Doa tiap hari,
Doa tiap hari,
Doa tiap hari.
Baca Kitab Suci,
Doa tiap hari,
Kalau mau tumbuh
Kalau mau tumbuh,
Kalau mau tumbuh,
Baca Kitab Suci,
Doa tiap hari,
Kalau mau tumbuh.
Ya saudara, sebuah lagu dengan lirik yang cukup sederhana tetapi cukup juga untuk menegur dan mengingatkan kita agar kita mau baca kitab suci dan doa tiap hari kalau mau tumbuh. Menjadi semakin jelas dan nyata bagi kita bahwa Alkitab, Firman Tuhan adalah bagian dari kebutuhan pokok orang percaya selain doa yang juga merupakan nafas hidup orang percaya.
Ya saudara, bahkan tatkala Yesus Kristus mati dan bangkit untuk menebus dosa kita dan membebaskan kita dari upah dosa yang adalah maut, maka hal itu jugalah yang mengubah dan memperbaharui makna Perjamuan Kudus yang kita rayakan saat ini dengan Perjamuan yang dirayakan umat Yahudi pada masa Yesus Kristus. Jelas, perjamuan yang dirayakan umat Yahudi pada masa Yesus Kristus merupakan bagian dari perjamuan pada hari raya roti tidak beragi. Tetapi pasca kematian dan kebangkitan Kristus maka makna perjamuan kudus yang kita rayakan hingga saat ini menjadi sebuah peringatan dan perayaan tentang kematian dan kebangkitan-Nya yang telah menebus dan membayar lunas harga penebusan kita sehingga kita telah dimerdekakan karena iman. Ya saudara, bahkan Injil Yohanes 3:16 dengan jelas dan tegas mengungkapkan: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya barangsiapa percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Ya saudara, oleh karena itu ketika kita makan roti dan minum anggur pada perayaan perjamuan kudus saat ini, maka di saat yang sama kita mengenang kembali pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Pun di saat yang sama kita makan roti dan minum anggur sebagai lambang daripada tubuh dan darah Kristus yang telah terpecah dan tercurah itu. Dalam sebuah lagu pujian yang berjudul Tubuh & Darah-Mu yang dinyanyikan oleh Mawar Simorangkir diungkapkan demikian:
Tubuh-Mu terpecah menyelamatkanku,
Dari semua kutuk dosaku,
Darah-Mu tercurah melepaskanku,
Dari semua kuasa kegelapan.
Kutrima kasih-Mu dan kuasa-Mu,
Dalam persekutuan dengan tubuh-Mu,
Kutrima janji-Mu, mujizat-Mu,
Dalam perjanjian dengan darah-Mu.
Kiranya segenap perenungan dan permenungan kita sejak awal hingga sekarang; pun kiranya lirik lagu ini dapat menghantarkan kita untuk dapat semakin mengerti dan memahami makna Kristus & Nasi sebagai pewujudnyataan pertolongan-Nya atas kita. Pun kiranya kita dapat semakin memahami dan memaknai dengan benar serta tepat keberadaan roti dan anggur perjamuan sebagai lambang dari tubuh dan darah Kristus. Dan pada akhirnya kita dapat semakin menghargai keberadaan dan pengorbanan Kristus di atas kayu salib yang akan menjadikan kita lebih setia dan semakin setia kepada-Nya sampai akhir. Kiranya Tuhan menolong dan meneguhkan kita. Selamat Paskah. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar