CATATANKU ERICKTJONG adalah blog yang berisi tentang catatan reflektif spiritual dan catatan-catatan kritis mengenai berbagai-bagai pokok persoalan.
Jumat, 28 April 2017
SOLA GRACIA, SOLA FIDE DAN SOLA SCRIPTURA: APA DAN BAGAIMANA?
Pengantar
Sebagai Orang Kristen dan warga gereja yang telah sedikit banyak belajar mengenai pengajaran iman Kristen pasti kita semua tahu apa yang dimaksud dengan sola gracia, sola fide dan sola scriptura bukan? Ya saudara, sola gracia berarti oleh karena anugerah (amazing grace). Sedangkan sola fide berarti karena iman. Dan sola scriptura berarti karena Firman (Alkitab). Pada kesempatan ini kita diberi kesempatan yang indah oleh Tuhan untuk boleh membicarakan, mengerti dan memahami tentang ketiganya sebagai sebuah keterkaitan antara satu dengan yang lain melalui sebuah tema pembahasan yaitu: “Sola Gracia, Sola Fide & Sola Scriptura: apa & bagaimana? Dan pada kesempatan ini juga kita akan melihat berbagai sumber kebenaran Firman Tuhan mengenainya. Mari kita mulai saudara.
Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, berdasarkan berbagai sumber literatur teologi dan juga berdasarkan sumber yang saya peroleh dari wikipedia di internet, maka ada banyak sekali informasi yang pasti dapat kita cari dan kita peroleh tentang asal-muasal gagasan pikiran mengenai konsep teologis tentang sola gracia, sola fide dan sola scriptura ini saudara. Informasi yang paling mendasar adalah bahwa pemikiran tentang trias conception ini pertama kali digagas oleh Anselmus, seorang pemikir teologi terkemuka yang lahir sekitar tahun 1033 di Aosta (Italia), dan sempat menjadi uskup agung Conterbury. Conterbury adalah sebuah kota katedral di tenggara Inggris. Juga merupakan situs ziarah di abad pertengahan. Dinding kuno yang awalnya dibangun oleh Orang Romawi mengelilingi pusat kota di abad pertengahan dengan jalan-jalan berbatu dan rumah-rumah berbingkai kayu. Gereja Katedral Canterbury itu sendiri didirikan pada tahun 597 Masehi yang merupakan markas besar gereja Inggris dan komuni Anglikan yang menggabungkan unsur-unsur gereja gotik (gereja dengan bentuk bangunan seperti kastil yang berarsitektur seperti bangunan Eropa pada umumnya) dengan unsur Romawi. Supaya dapat menjadi lebih jelas bagi kita, berikut ini adalah gambar peta lokasi Kota Canterbury. Mari kita simak di bawah ini:
Lihat di https://en.wikipedia.org/wiki/Canterbury
Ya saudara. Singkat cerita, gagasan mengenai sola gracia, sola fide dan sola scriptura ini sesungguhnya merupakan bagian dari karya terbesar Anselmus mengenai Fides Quaerens Intellectum atau iman mencari pengertian. Hal ini adalah karena beliau memahami bahwa saya percaya agar dapat mengerti (bdk.Matius 28:19-20). Dalam ayat tersebut jelas dikatakan: “Karena itu pergilah. Jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperingatkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Jadi jelas bagi kita di sini bahwa pada dasarnya orang Kristen itu percaya dulu baru mengerti. Kalaupun ada gereja yang mengedepankan katekisasi terlebih dahulu sebelum baptisan maka saya yakin dan percaya tetap ada pertimbangan-pertimbangan khusus yang baik dan berguna untuk membangun, menjaga dan memelihara jemaat-jemaat tersebut sebagai domba Kristus.
[Sumber: andikaawan.blogspot.com/.../bangunan-itu-biasa-disebut-gereja.ht... | https://en.wikipedia.org/wiki/Canterbury | https://id.m.wikipedia.org>wiki >Ansel...
Sola Gracia, Sola Fide & Sola Scriptura sebagai sebuah korelasi
Sebagai orang percaya yang sungguh-sungguh percaya dan beriman kepada Allah di dalam Yesus Kristus, setiap kita pasti yakin dan percaya bahwa hidup kita ini adalah karena anugerah-Nya. Ya saudara, kalau kita mau menilik mulai dari Kitab Kejadian mengenai kisah penciptaan pun, pasti kita bisa menyadari bahwa setiap kita tercipta adalah oleh karena anugerah. Bahkan ketika kita jatuh ke dalam dosa dan boleh menerima penebusan Kristus, semua juga adalah karena anugerah kasih karunia Allah yang sedemikian besar atas dunia ini dan terutama atas diri mereka yang percaya kepada-Nya, sehingga barangsiapa percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Injil Yoihanes 3:16). Melalui anugerah penebusan itulah pada akhirnya kita dapat berkata dengan penuh yakin dan percaya bahwa dimana Dia berada, di situ pun kita akan berada. Bahkan sejak kita masih berada di dalam dunia ini kita boleh menerima predikat sebagai rekan sekerja Allah dan atau warga Kerajaan Allah yang ditempatkan-Nya di tengah dunia ini untuk menjadi saksi Kristus dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan bahkan sampai ke ujung bumi, dimana setiap kita diutus untuk memberitakan pertobatan kepada mereka yang belum percaya kepada-Nya karena Kerajaan Allah sudah dekat. Ya saudara. Itulah tugas dan tanggung jawab kita selama kita hidup, sehingga kita harus senantiasa siap sedia baik maupun tidak baik waktunya.
Semua adalah karena anugerah. Semua adalah karena pemberian Allah dan bukan karena hasil usahamu, sehingga tidak ada seorang pun yang boleh memegahkan diri. Ya saudara. Anugerah adalah pusat dari iman dan kebenaran dalam kekristenan. Bahkan ketika kita bisa beriman pun, itu semua juga adalah karena anugerah. Karena Tuhan sendiri berkata di dalam Firman-Nya bahwa bukan kamu yang memilih Aku tetapi Akulah yang memilih kamu. Bahkan Paulus berkata juga dalam 1 Korintus 3:6-7 bahwa aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
Setiap kita yang telah menjadi percaya hingga saat ini adalah orang-orang yang telah menerima anugerah (sola gracia) itu. Bahkan oleh karena anugerah-Nya jugalah kita boleh hidup di dalam iman (sola fide), bahkan kita boleh diselamatkan karena iman. Lalu bagaimana kaitannya dengan sola scriptura atau karena Firman? Jelas ada kaitannya. Karena setiap kita yang telah menerima anugerah (sola gracia) itu harus senantiasa berjuang dan berusaha untuk mempertahankan anugerah keselamatan yang telah diberikan kepada kita, dan harus senantiasa berdiri teguh di dalam iman. Dengan kata lain kita harus mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar. Dan untuk dapat mengerjakan keselatan kita dengan takut dan gentar, berdiri teguh dan tidak goyah maka kita memerlukan Firman-Nya sebagai panduan hidup kita, karena injil adalah kekuatan Allah. Dan kita pun dipanggil untuk senantiasa mau hidup berpadanan dengan injil. Sungguh, kalau kita mau benar-benar menyadari bagaimana kita dapat berkenalan dengan injil dan Firman-Nya, maka kita akan sadar benar bahwa itu semua juga adalah karena anugerah (lihat Injil Yohanes 1:1-18).
Jadi jelaslah bagi kita bahwa anugerah atau sola gracia adalah pusat dari segalanya. Yang menjadi pertanyaan bagi kita saat ini adalah sudah seberapa jauh kita berupaya untuk hidup dalam anugerah-Nya dan berjuang keras memelihara anugerah itu di dalam hidup kita? Pun ketika kita diberi anugerah untuk dapat beriman kepada-Nya, sudah seberapa jauh kita menjaga dan memelihara iman kita dengan berkomitmen untuk tetap setia sampai akhir? Dan ketika kita diberi anugerah oleh-Nya untuk dapat mengenal Dia melalui Firman-Nya yang terdapat di dalam Alkitab, sudah seberapa jauh kita mau terus berupaya untuk memupuk ketekunan kita dalam ibadah dan dalam pengajaran rasul-rasul? Sudahkah kita senantiasa bertekun dan tidak sekalipun meninggalkan persekutuan ibadah? Sudahkah kita benar-benar dibangun di dalam Kristus dan ke arah Kristus? Sudahkah kita benar-benar dapat merasakan dan mengalami hidup yang semakin serupa dengan Kristus? Semua itu adalah proses yang perlu dan harus kita gumuli dan perjuangkan di dalam sepanjang kehidupan kita. Sampai tiba saatnya kita akan beroleh mahkota. Oleh karena itu tetaplah dan teruslah berjuang. Tuhan memimpin, menyertai dan memberkati kita sekalian. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar