CATATANKU ERICKTJONG adalah blog yang berisi tentang catatan reflektif spiritual dan catatan-catatan kritis mengenai berbagai-bagai pokok persoalan.
Selasa, 18 April 2017
TUHAN ADALAH PENJAGA KITA (MAZMUR 12:6-9).
Saudara-saudara kekasih Kristus, berdasarkan bagian bacaan kita saat ini saya rindu mengajak kita sekalian untuk merenungkan sebuah tema yaitu: “Tuhan Adalah Penjaga Kita.” Ketika kita berbicara tentang penjaga maka seringkali yang muncul dalam benak kita tentang subyek yang harus dijaga itu adalah orang yang lemah, sehingga perlu dijaga oleh orang yang lebih kuat daripadanya. Contohnya saja: Baby Tatan selalu dijaga dan ditemani oleh koko dan cicinya kemanapun ia pergi. Di sini terlihat jelas bahwa Baby Tatan adalah sosok yang tentu jauh lebih lemah daripada koko dan cicinya. Tentu karena dia masih kecil dan masih perlu dijaga serta diawasi oleh orang yang lebih besar dan lebih dewasa daripadanya. Tapi bukan hanya itu saja saudara-saudara. Seringkali sesuatu pribadi atau sesuatu hal yang butuh dijaga juga adalah karena sesuatu pribadi atau hal itu sungguh-sungguh berharga dan bernilai tinggi. Contoh paling konkret adalah perhiasan dan atau emas batangan misalnya. Orang yang memilikinya tentu akan menjaga dan merawat dengan sedemikian rupa sehingga perhiasan atau emas batangan tersebut tetap ada dalam kondisi aman terkendali. Aman terkendali dari kondisi kerusakan atau kecacatan. Pun aman terkendali juga dari kemungkinan kecurian. Atau sebut juga uang dalam jumlah yang sangat banyak. Tentu orang akan sedemikian rupa menjaga uang yang dimilikinya. Apalagi itu didapatkan dari hasil keringat dan kerja yang benar juga halal. Kalau kita mau bandingkan dengan uang hasil korupsi atau kejahatanss saja pun pasti akan dijaga dengan sebaik-baiknya oleh para pelakunya. Jangan sampai tertangkap KPK dan ketahuan penegak hukum karena bisa “amsiong.” Bahkan kita juga tahu bahwa presiden dan wakil presiden kita beserta para mantan mendapatkan fasilitas negara berupa pengawalan oleh paspampres. Kenapa demikian? Karena memang presiden dan wakil presiden merupakan simbol negara. Jadi begitu berharganya keberadaan mereka sehingga perlu dijaga oleh keamanan negara.
Ya saudara, bagaimana dengan kita sebagai manusia ciptaan Tuhan dan juga sekaligus sebagai umat-Nya? Karena Alkitab berkata bahwa kita ini buatan Allah yang diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Dan Allah mau kita hidup di dalamnya (Efesus 2:10). Alkitab juga berkata bahwa kita ini adalah milik kepunyaan Allah dan juga umat gembalaan-Nya. Punya Dialah kita. Bagaimana dengan kita saudara? Bukankah kita juga tergolong manusia yang lemah namun juga berharga di mata Tuhan? Dan sebagai manusia yang lemah kita tentu perlu terus berlindung di balik tangan Tuhan yang kuat. sKarena Alkitab jelas berkata bahwa Roh memang penurut tetapi daging lemah. Daging yang dimaksud di sini tentu adalah kedagingan kita. Sementara Roh yang dimaksud di sini juga adalah Roh Allah. Sehingga jelas bahwa kita adalah mahluk yang lemah dimana dosa menjadi bukti nyata kelemahan manusia sejak semula. Dan oleh karena itu kita perlu untuk senantiasa berlindung di balik tangan Tuhan yang kuat. Terlebih karena kasih-Nya telah terbukti nyata bagi kita, dimana Dia telah menebus dan membayar lunas harga dosa kita serta telah menggantikan upah dosa yang adalah maut menjadi keselamatan dan hidup kekal. Itulah janji Tuhan yang pasti akan digenapi, karena ketika Kristus naik ke Sorga tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menyediakan tempat bagi kita di sana supaya kita dapat berada bersama-sama dengan Dia dan turut ambil bagian dalam kesukacitaan-Nya yang besar.
Kini kita ada dalam masa penantian akan kedatangan Kristus yang kedua kali untuk menjemput kita sebagai umat pilihan-Nya yang telah ditetapkan-Nya dari semula, sehingga niscaya hidup kita ada di dalam genggaman tangan-Nya. Dan dalam menjalani hari-hari kita di tengah masa penantian ini Tuhan meminta kita untuk tetap memelihara hidup kita sebagai anugerah Tuhan dengan tetap menghasilkan buah. Bahkan tidak hanya itu saja saudara-saudara. Tuhan juga mengutus dan menempatkan kita di tengah dunia ini seperti domba di tengah serigala. Tapi satu hal yang pasti. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan kita sendiri. Karena Dia adalah penjaga kita. Dia adalah penjaga Israel. Dan kita adalah Israel-Israel baru di dalam Tuhan. Jadi yakin dan percayalah bahwa Dia pasti akan senantiasa menjaga dan memelihara hidup kita.
Hidup memang bukan tanpa masalah dan tantangan. Hidup juga tidak melulu berbicara tentang keberhasilan tetapi juga ada kegagalan. Hidup tidak melulu berbicara tentang orang-orang yang kuat dan kaya, tetapi juga berbicara tentang orang-orang yang lemah dan miskin. Maka bagian bacaan kita dalam Mazmur 12:6 mengatakan: “Oleh karena penindasan terhadap orang-orang yang lemah; oleh karena keluhan orang-orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, Firman Tuhan. Aku memberi keselamatan kepada orang yang menghauskannya (haus akan keselamatan itu).” Bahkan di dalam ayat yang ke-7 ditegaskan juga bahwa janji Tuhan adalah janji yang murni. Bagaikan perak yang teruji. Tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. Ayat ke-8 juga menegaskan: “Engkau Tuhan yang akan menepatinya. Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini. Yaitu terhadap angkatan orang-orang fasik yang berjalan kemana-mana, sementara kebusukan muncul di antara anak-anak manusia (lihat ayat ke-9).
Saudara-saudara, seringkali kita pun berada pada posisi orang-orang yang lemah sebagaimana digambarkan dalam bagian bacaan kita saat ini. Bahkan saya pun tidak luput dari kelemahan itu. Kalau saya mau merujuk kepada ungkapan Rasul Paulus, maka saya pun ingin berkata seperti Paulus bahwa aku adalah rasul yang paling hina dari antara rasul-rasul Kristus yang lain. Tapi justru karena itu saya bekerja lebih keras untuk menghantarkan orang pada Kristus dan kebenaran-Nya yang sejati. Saya berusaha lebih keras untuk meletakkan dasar-dasar kebenaran Kristus di antara jemaat, bahkan di tengah adanya berbagai angin pengajaran. Sehingga dengan demikian saya dan saudara dapat benar-benar mengecap keselamatan dan hidup kekal secara real dan bukan hanya sekedar di angan-angan saja sampai waktunya tiba. Saudara tentu bisa melihat apa yang saya hasilkan sebagai buah kebenaran Kristus selama ini. Saya pun tetap percaya akan kebenaran Firman Tuhan yang berkata bahwa di dalam kelemahanlah maka kuasa Kristus menjadi sempurna. Sehingga dengan demikian saya dan tentu kita sekalian dapat berkata bahwa ketika aku lemah maka aku kuat. Inilah yang Tuhan mau untuk kita lakukan saudara-saudara: Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu. Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar. Kiranya Tuhan yang akan senantiasa memimpin, menyertai dan memberkati kita sekalian. Amin.
Penutup:
KJ 438 bait 1-4.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar